Tugas Ke 2 Arsitektur Komputer

Hi....Semuanyaa.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Kali ini saya akan membahas tentang perbedaan multiplexer dan demultiplexer dan juga perbedaan decoder dan encoder


Multiplexer

Dalam dunia elektronika, multiplexer atau biasa disebut mux, adalah suatu perangkat yang digunakan untuk memilih satu atau beberapa input signal baik analog atau digital, dengan hanya sebuah output. Sebuah multiplexer dapat dianggap sebagai suatu rangkaian yang menerima multiple-input dan menghasilkan single-output yang dipilih.

Contoh multiplexing: ialah pada saat beberapa perangkat peripheral berbagi satu jalur transmisi atau bus untuk berkomunikasi dengan komputer. Hanya satu perangkat yang dapat terhubung dengan komputer pada satu waktu, yakni perangkat yang dipilih.





Demultiplexer

Demultiplexer disebut juga dengan istilah demux, yaitu sebuah perangkat yang menerima sebuah input signal dan melakukan pemilihan satu dari banyak jalur data output, yang mana terhubung dengan satu input tersebut. Biasanya multiplexer sering digunakan dengan sebuah complementary demultiplexer pada bagian penerima akhir. Sebuah demultiplexer merupakan perangkat dengan feature single-input, multiple-output switch. Sebuah demultiplexer menerima satu data input yang dipilih, dan menghasilkan beberapa data output. Demultiplexer meneruskan satu data input ke beberapa outputs tergantung pada nilai dari input yang dipilih.




Decorder

Sebuah decoder, ialah suatu piranti rangkaian kombinasi yang mengolah suatu input informasi n-binary, menjadi output informasi sejumlah maximum 2 pangkat n.

Semisal decoder dengan 4 input, maka maximum jumlah output yang dimilikinya ialah 2 pangkat 4, atau 16 buah output. Piranti decoder dengan 4 buah input dan 16 buah output tersebut, bisa disebut dengan istilah 4-to-16 decoder.

Dalam elektronika digital, sebuah decoder dapat melakukan operasi multiple-input, multiple-output rangkaian logika yang mengubah sejumlah input yang tersandi (coded inputs) menjadi output yang tersandi (coded outputs), yang mana input dan output tersebut berbeda. Sebagai contoh ialah binary-coded decimal decoder, yang digunakan untuk aplikasi seven segment display. Berikut ini contoh tutorial aplikasi Arduino dengan seven segment display dan decoder.

Contoh sederhana rangkaian decoder dapat disusun dari gerbang logika AND dan NOT. Untuk output gerbang logika AND hanya akan bernilai high, pada saat semua input yang ada bernilai high. Selain itu output gerbang logika AND akan bernilai low. Sedangkan output dari gerbang logika NOT akan berkebalikan dengan input yang diberikan. Saat diberikan input high maka output akan bernilai low, demikian sebaliknya input low akan menghasilkan output high. Dengan mengkombinasikan gerbang logika yang ada dapat dirangkai 2-to-4 decoder, 3-to-8 decoder, atau 4-to-16 decoder.


Sebuah 3-to-8 decoder dapat dirangkai dari dua buah 2-to-4 decoder dengan input enable signal, demikian pula sebuah 4-to-16 decoder dapat dirangkai dengan kombinasi dua buah 3-to-8 decoder. Untuk design rangkaian ini, input enable signal merupakan input yang berasal dari input keempat kedua buah 3-to-8 decoder, yang mana berfungsi sebagai sebuah selector antara dua buah 3-to-8 decoder tersebut. Hal ini akan memungkinkan input keempat untuk mengaktifkan dua decoder yang ada, yang mana akan menghasilkan output D(0) hingga D(7) untuk decoder yang pertama, dan D(8) hingga D(15) untuk decoder yang kedua.



Encoder

Encoder adalah suatu perangkat, rangkaian, transduser, software program, algoritma, atau seseorang yang mengubah satu bentuk informasi dalam format yang telah tersandikan. Tujuan dari encoder sendiri bisa sebagai proses peyetaraan standarisasi, mempercepat transfer data, kerahasiaan, keamanan, atau untuk menyimpan data dalam ukuran yang lebih kecil. Dalam rangkaian elektronika digital, encoder merupakan rangkaian logika kombinasi dengan fungsi kebalikan dari suatu decoder. Bila decoder menerima n buah input dan menghasilkan maximum 2 pangkat n output, maka sebaliknya encoder menerima input sejumlah 2 pangkat n, dan menghasilkan output sejumlah n. Dengan kata lain encoder menghasilkan output dengan jumlah lebih sedikit dari input yang diterimanya.



Berdasarkan gambar diagram encoder 8-to-3 , yang terdiri dari gerbang logika OR, maka.
- Y0 = I1 + I3 + I5 + I7
- Y1 = I2 + I3 + I6 + I7
- Y2 = I4 + I5 + I6 + I7

Untuk output Y0, Y1, dan Y2, masing-masing merepresentasikan nilai bit yang berbeda. Dengan Y0 sebagai LSB (Least Significant Bit) 2 pangkat 0 atau bernilai 1, Y1 2 pangkat 1 atau bernilai 2, dan Y2 sebagai MSB (Most Significant Bit) 2 pangkat 3 bernilai 4. Pada saat tujuh input I1, I2, I3, I4, I5, I6, dan I7 bernilai high, maka ketiga output juga akan bernilai high. Dengan output merepresentasikan Y2-Y1-Y0 bernilai B111, atau tujuh, sesuai dengan jumlah input yang bernilai high. Dengan kata lain jumlah input yang bernilai high akan direpresentasikan dalam nilai output Y2-Y1-Y0.

Sumber: lang8088.blogspot.com

Tulisan ini dikhususkan untuk tugas kedua saya di mata kuliah Arsitektur Komputer, teruntuk dosen yang telah membimbing tugas ini saya sangat berterima kasih.

Have a nice day....

wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu








Komentar

Popular Posts

Tugas Arsitektur Komputer

Mereview film yang berjudul THE KARATE KID Tahun 2010